riset rajalele organik (thanks to HIM) |
Namun jika kita bertanya siapa kelompok mayoritas di negeri ini yang tidak sanggup.. menyekolahkan anaknya, siapa yang tidak sanggup memperbaiki rumahnya, bahkan sampai siapa yang tak sanggup bersms ria kepada anaknya, yang merantau menghidupi diri, karena tidak punya HP (tukang becak di kota aja punya HP) maka akan ditemukan jawabannya: P E T A N I.
mengapa bisa begitu, ya tentu saja karena penghasilan mereka menyedihkan. Menurut para PENGAMAT (CUMA PENGAMAT DOANG), karena produksi rendah, harga jual rendah, kualitas hasil rendah, harga bibit+sarana pertanian mahal, bla, bla, bla..
Namun dalam opini saya penyebab rendahnya penghasilan adalah TIDAK SEPADANNYA NILAI TUKAR HASIL PRODUKSI PERTANIAN TERHADAP PRODUK YANG LAIN. Artinya yang lain boleh naik tetapi harga hasil produksi pertanian TIDAK BOLEH!.
Sebuah ilustrasi saja ketika tahun 2008 saya berkesempatan menyusuri thailand, malaysia, singapura, harga beras klas WARTEG disana ketika dikurs rupiah berkisar Rp 9.000-Rp12.000,-. Dasyaatt..Luar biasa....jika petani kita mendapat harga seperti itu ....Eiittthh..bapak petani jangan seneng dulu (pada saat yang sama beras kita cuma dihargai Rp 4.000) ...Ingat bulan-bulan itu pemerintah mengeluarkan larangan ekspor beras, yang boleh diekspor adalah beras premium, dan sampai sekarang belum jelas juga siapa saja yang boleh ekspor beras..alasannya bla..bla..bla..yang tentu saja terlalu banyak alasan.
riset rajalele organik (thanks to HIM) |
Lantas jika seperti itu SIAPAKAH YANG TERTARIK MENJADI PETANI 10th mendatang?
Jelaslah kerja Menteri Pertanian RI menjadi relevan kita cermati (soal presidennya kan sudah ada yang ngawasi). Ayo siapa peduli..
Fr: Djoe 4who trust
Wah profile petani yang akan datang..........seperti Mr Himawan.
BalasHapusTamabahan cirita saja ya.......
Bantul, adalah sebuah kabupaten yang mempunyai hamparan sawah yang luas. Namun beberapa sisi terjadi proses perubahan yang luar biasa:
1. Generasi penerus sudah enggan sawah warisan orang tua dikolola untuk menghasilkan bahan pangan. Anak-anak lebih sengang sawahnya warisannya dijual ditukar dengan uang yang bisa dilipat, atau motor biar bis tampil gaul .....
2. Penanaman sawah dengan konstruksi beton bertulang.......yang dilakukan developer dengan persetujuan instansi terkait....menjadikan sawah disulap menjadi realestate, ruko, dan perumahan.......Kapan ya undang-undang agragria tetntang keabadian lahan pertanian akan dilegalisasikan?
3. Beberapa saat yang ada tetangga, yaitu sorang simbok yang berumur 60 an tahun, berprofesi sebagai buruh tanaman di sawah meninggal.Para pemilik sawah mengeluarkan seloroh....waahhhh mencari tenaga tanam padi di masa mendatang semakin sulit, sebab ada satu simbok buruh tanam meninggal...dan tak akan ada lagi yang mau menggantikannya....
Kalo tanaga kerja sih mungkin bisa diatasi dengan cara tanam baru, tetapi sawah yang telah berubah jadi rumah....tak akan mungkin bisa kembali.....
(Cuma bisa mengidentifikasimasalah, cuma klo mencari solusi ya hayo bersama-sama.....).
Hapus dulu UMR, kalau gak salah salah satu paramameter UMR adalah harga beras. Liciknya, ketika harga beras mulai menanjak di saat paceklik maka...boom...berbondong-bondong beras impor membanjiri republik ini. Apalagi kaitannya, kalau bukan menekan UMR, supaya para kapitalis dengan mesin uangnya yang berlabel "industri" tetap dapat ongkang-ongkang sambil memeras buruhnya.
BalasHapusSaya membayangkan ketika stok beras menipis, dan harga beras naik sesuai permintaan (pasar), seharusnya petanilah yang paling menikmati hasilnya. Kenyataannya ? Sistem, rejim, atau masyarakat yang salah ya ?