Senin, 01 Maret 2010

reward en punishmen: sebuah sudut pandang (bagian 2)

"aku bertekad tidak akan menyerah, jikalau aku terkapar kembali, aku tidak kehilangan apapun.." begitu lanjutnya. "Ini pertaruhanku terakhir kali" serunya. Wah, jadi semangat aku mendengar perjalanan hidupnya. "Bos, entah mengapa suatu saat aku tergerak ke toko buku diskon yang ada di jogja, lama aku di dalamnya, berputar berkeliling mencari sesuatu yang aku sendiri tidak tahu. Sampai pada sudut toko mataku tiba-tiba saja tertarik pada sebuah buku. Padahal sudut itu telah kulewati berkali-kali..he..he..he."katanya sambil tersenyum geli mengingat kelakuannya di toko buku itu. "Ku baca judulnya, kubalik dan kubaca resensinya..terus ku bolak-balik buku itu. Kulihat harga bukunya..wak! habislah uangku terakhir hari itu."
"Namun entah bagaimana, akhirnya kuputuskan untuk membeli buku itu. dan aku yakin begitu saja bahwa buku itu akan mengubah jalan hidupku. Kuikuti petunjuk buku itu begitu saja. Just Do It gak berpikir lagi, kumulai usahaku sendiri." Aha..mulai menarik nih ceritanya "lalu modalnya?" tanyaku seperti orang tolol. "Tidak pake modal, bos!" serunya. "kumulai dengan menyewa 1 mobil selama 1 bulan, lalu kusewakan harian." cling! aku mulai mengerti sekarang jalan pikiran temanku itu. "Alhamdulillah, sewa mobil itu dapat ku lunasi dan sisanya cukup untuk biaya hidup. Dan dari situlah peluang demi peluang muncul silih berganti. Dari tawaran leasing mobil sampai kerjasama usaha."
"Alhamdulillah mobil sing tak sewa mau berhasil ku beli. Rasanya seperti mendapat hadiah mobil atas usahaku selama ini. Sekarang ada 10 mobil yang kusewakan. Modal awal mung tekad untuk berubah." Sejenak kemudian, tiba-tiba muncul sesosok yang lama kukenal " halo, mas..apa kabar. Ingat aku,khan? adik kelasmu dulu".

Hop..stop.. rehat dulu ya..pasti akan kulanjutkan untuk bagian terakhir. Segera! lebih cepat lebih baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan memberikan komentar produktif, monggo..