Agak klasik memang jika kita berbicara mengenai apakah seseorang mampu atau tidak mencapai apa yang diimpikannya. Biasanya orang kemudian akan menelusuri sumberdaya yang dimilikinya. Sebagian orang sibuk meratapi kekurangannya. Sebagian lagi sibuk menjalaninya saja tanpa mengantisipasi segala yang berkaitan dengan kekurangannya. Orang-orang ini pada akhirnya akan merasa gagal dalam hidupnya dan menyerah pada keadaan, tanpa mau memperbaikinya.
Disisi lain ada orang yang pandai mengelola sumberdayanya sehingga ia dapat mencapai apa yang diinginkannya. Mereka mengerti benar bahwa dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Mereka akan menggunakan apa yang dimilikinya sebaik mungkin sehingga tujuannya tercapai. Biasanya orang-orang ini akan menilai dirinya dengan parameter kekuatan atau kelemahan. Yang berarti mereka menganalisa apa yang bisa dilakukannya dengan kekuatan dan kelemahannya agar tujuannya tetap tercapai. Mereka tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain, melainkan mengukur kekuatan apa saja yang bisa digerakkan sehingga kelemahannya tidak menjadi penghambat.
Orang-orang sukses biasanya adalah orang-orang yang mampu mengelola kekuatannya dengan sangat baik. Mereka merinci kekuatannya dan mengukurnya sampai dimana kekuatan itu bisa digerakkan, bahkan mereka menggabungkan kekuatan yang dimiliki sehingga menjadi kekuatan yang lebih besar. Kita bisa melihat berbagai contoh yang kadang diluar logika kita. Bisa kita temui bagaimana orang tanpa tangan atau kaki dapat berenang dengan baik, bahkan lebih baik dari kita yang memiliki tangan dan kaki. Bagaimana orang yang buta bisa menciptakan sofware komputer yang sangat bermanfaat bukan saja untuk orang buta namun untuk orang banyak. Dan tentu saja bagaimana orang yang sangat miskin bisa bersekolah hingga mencapai gelar doktor. Sering juga kita melihat orang yang dicap paling bodoh ketika sekolah justru sekarang menjadi guru yang hebat.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah orang-orang yang sukses selalu tahu tujuannya. Sehingga mereka akan memusatkan perhatian pada bagaimana menggerakkan semua kekuatannya untuk mencapai tujuannya. Ini berarti kekuatan diri menjadi fokus untuk digerakkan. Mereka akan mengoptimalkan kekuatannya untuk mencapai hasil yang maksimal.
Lalu bagaimana dengan kelemahan yang dimiliki oleh orang-orang sukses itu?. Bagi orang-orang sukses kelemahan bukanlah sesuatu yang harus dilawan. Mereka menerima kelemahan tersebut dengan ikhlas. Mereka memandang bahwa kelemahan adalah bagian tak terpisahkan dari kekuatan yang merka miliki. Bagi mereka, kelemahan yang merka miliki adalah sebuah keunikan yang membedakan mereka dengan orang lain.
Keunikan, itulah kata yang justru membangun kekuatan baru, ketika dihadapkan pada kelemahan yang dimiliki. Setiap orang adalah unik, tidak ada satupun orang yang sama persis. Selalu ada persamaan dan perbedaan dengan orang lain. Oleh karena itu kualitas seseorang merupakan hubungan antara kekuatan dan kelemahan dalam menghadapi peluang dan ancaman. Seseorang dinilai berkualitas jika pandai mengelola kekuatan dan kelemahannya sehingga mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada dan mengantisipasi ancaman yang datang.
Sekali lagi kata kuncinya adalah terimalah kelemahan anda sebagai keunikan, dan optimalkan kekuatan untuk mencapai cita-cita anda. Bagaimana dengan anda? Sibuk merenungi dan menyesali kelemahan anda atau sibuk menyusun dan mengelola kekuatan diri. Pada akhirnya semua terserah pada kita sendiri, apakah ingin lebih baik atau tetap terpuruk.
“Hidup adalah pilihan, maka saya memilih membangun kekuatan diri untuk sukses.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan memberikan komentar produktif, monggo..