Jumat, 26 Maret 2010

reward en punishmen: sebuah sudut pandang (BAGIAN TERAKHIR)

Ah..lumayan lama tidak menulis lanjutan catatan yang telah terbit 2 bagian. Ini bisa jadi bagian akhir dari catatan dengan judul diatas..oh ya...pada bagian dua terdahulu, catatan terhenti pada cerita apa ya?..hemmm..aha..kadang memang fokus akan bergeser jika ada "penggoda" seperti yang disiratkan pada bagian kedua terdahului.. hehehe..diakui atau tidak memang cukup "mengganggu", namun sayang jika dilewatkan untuk sekedar mengingat kembali bahwa pernah terekam setangkai bunga indah diantara rimbunnya belukar, yang pernah menjadi bagian perjalanan waktu.Ah..sudah lah..mari kita fokus saja pada materi utamanya..
Saya yakin benar bahwa hidup itu harus diperjuangkan. Bahkan setiap kesuksesan didalamnya akan terdapat cerita-cerita getir yang mengikutinya, begitu juga dengan cerita terdahulu (reward en punishmen: sebuah sudut pandang bagian 1 dan bagian 2). Tergantung sudut pandang mana kita akan belajar dari kisah-kisah tersebut.
Hampir dalam setiap detiknya kita dituntut memilih atas pilihan-pilihan yang muncul dihadapan kita. Coba kita susuri lagi hari-hari kita. Ketika kita bangun pagi kita telah dihadapkan pada pilihan, segera beranjak dari tempat tidur atau duduk dulu dipinggirnya. Hingga malam hari sebelum tidur kita diberi pilihan tidur sekarang atau nanti, nonton TV dulu ah..atau sekedar melamun. Bahkan didalam tidur menjelang pagi sebelum membuka mata, kitapun diberi pilihan: buka mata sekarang atau tunda sejenak.
Setiap pilihan kita ada konsekuensinya, sekecil apapun. Dan itulah rangkaian kehidupan kita. celakanya kita seringkali lupa bahwa kita kemarin, dahulu, dahuluuuuu sekaliiii..pernah memilih yang ini tidak yang itu. maka ketika kita merasa gagal kita lupa bahwa kitalah yang memilih jalannya. Ketika kita merasa sukses maka kita lupa bahwa kita pernah meninggalkan pilihan yang lain, yang mungkin meninggalkan getir.
ketika kita sukses apakah itu sebuah reward?, sebaliknya, ketika kita gagal apakah itu sebuah punishmen?. Bagi saya ini adalah bagian dari perjalanan waktu yang memang harus kita lalui sebagai konsekuensi sebuah pilihan. Ini perjalanan yang belum usai, sampai kita dipanggil pulang. Ketika kegagalan terjadi, ketika kesuksesan terjadi, waktu tidaklah berhenti seketika. Selalu ada pilihan berikutnya, bangkit atau meratapi kegagalan. Jika sukses pilihannya adalah pensiun atau terus berkarya. Itulah mengapa seorang yang dahulu pernah dipuja-puja sebagai pahlawan tak tertandingi kemudian menjadi bahan cacian diakhir hayatnya. karena waktu tidak berhenti ketika kita menjadi pahlawan.
Kawan-kawan..
Tuhan pastilah tidak menjadikan sesuatunya sia-sia, pasti ada funsinya. Ketika kita melihat para petani tua kita berjuang terengah-engah, pasti ada peluang untuk keluar dari situasi itu, dan untuk melihat kebangkitan pertanian kita. ketika kita melihat diri kita terpuruk, pasti ada jalan keluar. Ini semua masalah pilihan. dan masa depan kita tergantung pilihan kita. Buku manual dari Pembuat Kehidupan telah ditangan, bukankah itu adalah sebaik-baik petunjuk?
Yakinlah bahwa kita adalah sebaik-baik ciptaan-Nya, maka janganlah kita biarkan diri kita menjadi buruk.


Tuhan telah memberimu ruh dengan sayap-sayap yang dapat menerbangkanmu menembus cakrawala Cinta dan Kebebasan. Apakah puas bila kemudian engkau memotong-motong sayapmu dengan tanganmu sendiri dan menderitakan jiwamu agar merayap seperti seekor serangga di atas bumi?
Oh..jiwaku..kehidupan itu laksana seorang pejalan malam..terbangnya tangkas...menapak cahaya fajar
(khalil gibran)
Read More »

Senin, 08 Maret 2010

Sekali lagi: in memoriam WS RENDRA, thanks to IWAN FALS the icon

KESAKSIAN
Aku mendengar suara
Jerit mahluk terluka
Luka,luka hidupnya....luka
Orang memanah rembulan
Burung sirna sarangnya
Sirna,sirna...hidup redup
Alam semesta...luka

Banyak orang hilang nafkahnya
Aku bernyanyi menjadi saksi
Banyak orang dirampas haknya
Aku bernyanyi menjadi saksi

Mereka dihinakan,tanpa daya
Yaaa...tanpa daya! terbiasa hidup sangsi
Orang-orang harus dibangunkan
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi

Lagu ini jeritan jiwa
Hidup bersama harus dijaga
Lagu ini harapan sukma
Hidup yang layak harus dibela

Orang-orang harus dibangunkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi

(Syair: WS Rendra, dinyanyikan: Iwan Fals. KONSER KANTATA TAKWA, stadion utama SENAYAN, 1991)

teringat dalam benak, ketika itu 1991, genap setahun jadi anak kuliahan di jogja. ditangan secarik potongan kertas sobekan dari sampul album KANTATA TAKWA. berbekal secarik kertas itu, mengumpulkan tekad, hanya ada satu kata: STADION UTAMA SENAYAN! (entah mengapa aku lebih menyukai nama SENAYAN). WUIH..kantong cekak..maklum anak guru yang memaksakan diri untuk kuliah di Jogja..stasiun Lempuyangan itu yang terlintas di benak ku.. maka kereta ekonomi yang penuh sesak dengan bau orang, barang, binatang ternak bercampur bawur..cukuplah dengan selembar koran, pemberian seorang bapak yang hendak ke jakarta mencari rumah anaknya yang bertahun-tahun tak pulang, ..LESEHAN..sesuai budaya jogja. ehm..kunikmati perjalanan semalaman.

seperti biasa.. kereta terlambat..2 jam.. biasa..turun di jatinegara..(salah turun ya? maklum orang kampung). mampir ke rumah saudara atau langsung ke Senayan? dengan mengumpulkan sedikit keberanian keputuskan langsung meluncur ke Senayan..wah gawat..gak ngerti arah nih..asal aja naik bus kota 4 kali setelah 2 kali salah bus akhirnya sampai juga di kompleks senayan..lega rasanya..
Akhirnya..aku menjadi bagian sejarah bersama 150-an rb yang lain, menjadi SAKSI..sebuah konser hebat yang belum ada tandingannya hingga saat ini (versi ku). Sebuah konser yang mengubah arah hidupku, sebuah konser yang membuka mata hatiku sebagai anak kuliahan...,
BAHWA HIDUP MESTI DIPERJUANGKAN
BAHWA KEBENARAN MESTI DIKABARKAN

MARI KITA MENJADI SAKSI PERJALANAN SEJARAH NEGRI INI
INDONESIA MAKMUR RAYA

 
Read More »

Rabu, 03 Maret 2010

SEPERTI APA PROFIL PETANI INDONESIA 10 TH MENDATANG?

riset rajalele organik (thanks to HIM)
Jika kita travelling via jalur selatan atau pun utara jawa (belum sumatra, sulawesi, kalimantan dan lainnya), kadang kita masih sanggup tersenyum betapa luas lahan pertanian kita. terbayang bahwa kita mestinya berkecukupan sandang, pangan, papan.
Namun jika kita bertanya siapa kelompok mayoritas di negeri ini yang tidak sanggup.. menyekolahkan anaknya, siapa yang tidak sanggup memperbaiki rumahnya, bahkan sampai siapa yang tak sanggup bersms ria kepada anaknya, yang merantau menghidupi diri, karena tidak punya HP (tukang becak di kota aja punya HP) maka akan ditemukan jawabannya: P E T A N I.
mengapa bisa begitu, ya tentu saja karena penghasilan mereka menyedihkan. Menurut para PENGAMAT (CUMA PENGAMAT DOANG), karena produksi rendah, harga jual rendah, kualitas hasil rendah, harga bibit+sarana pertanian mahal, bla, bla, bla..
Namun dalam opini saya penyebab rendahnya penghasilan adalah TIDAK SEPADANNYA NILAI TUKAR HASIL PRODUKSI PERTANIAN TERHADAP PRODUK YANG LAIN. Artinya yang lain boleh naik tetapi harga hasil produksi pertanian TIDAK BOLEH!.
Sebuah ilustrasi saja ketika tahun 2008 saya berkesempatan menyusuri thailand, malaysia, singapura, harga beras klas WARTEG disana ketika dikurs rupiah berkisar Rp 9.000-Rp12.000,-. Dasyaatt..Luar biasa....jika petani kita mendapat harga seperti itu ....Eiittthh..bapak petani jangan seneng dulu (pada saat yang sama beras kita cuma dihargai Rp 4.000) ...Ingat bulan-bulan itu pemerintah mengeluarkan larangan ekspor beras, yang boleh diekspor adalah beras premium, dan sampai sekarang belum jelas juga siapa saja yang boleh ekspor beras..alasannya bla..bla..bla..yang tentu saja terlalu banyak alasan.


riset rajalele organik (thanks to HIM)
Nah jika harga mobil boleh naik dengan alasan gaji para buruh naik, harga buku naik dengan alasan bahan baku naik, harga-harga lain boleh naik dengan alasan biaya produksi, mengapa petani tidak boleh menaikkan harga produksinya dengan alasan harga biaya produksi. Mari kita lihat contoh minyak goreng, para ibu pasti tahu jika harganya terus melambung, tetapi kita lihat harga tandan sawit di petani, ternyata tidak ada korelasinya sama sekali, bahkan ketika harga internasional naik, petani sawit tetap pada harga lama.

Lantas jika seperti itu SIAPAKAH YANG TERTARIK MENJADI PETANI 10th mendatang?
Jelaslah kerja Menteri Pertanian RI menjadi relevan kita cermati (soal presidennya kan sudah ada yang ngawasi). Ayo siapa peduli..
Fr: Djoe 4who trust
Read More »

Senin, 01 Maret 2010

reward en punishmen: sebuah sudut pandang (bagian 2)

"aku bertekad tidak akan menyerah, jikalau aku terkapar kembali, aku tidak kehilangan apapun.." begitu lanjutnya. "Ini pertaruhanku terakhir kali" serunya. Wah, jadi semangat aku mendengar perjalanan hidupnya. "Bos, entah mengapa suatu saat aku tergerak ke toko buku diskon yang ada di jogja, lama aku di dalamnya, berputar berkeliling mencari sesuatu yang aku sendiri tidak tahu. Sampai pada sudut toko mataku tiba-tiba saja tertarik pada sebuah buku. Padahal sudut itu telah kulewati berkali-kali..he..he..he."katanya sambil tersenyum geli mengingat kelakuannya di toko buku itu. "Ku baca judulnya, kubalik dan kubaca resensinya..terus ku bolak-balik buku itu. Kulihat harga bukunya..wak! habislah uangku terakhir hari itu."
"Namun entah bagaimana, akhirnya kuputuskan untuk membeli buku itu. dan aku yakin begitu saja bahwa buku itu akan mengubah jalan hidupku. Kuikuti petunjuk buku itu begitu saja. Just Do It gak berpikir lagi, kumulai usahaku sendiri." Aha..mulai menarik nih ceritanya "lalu modalnya?" tanyaku seperti orang tolol. "Tidak pake modal, bos!" serunya. "kumulai dengan menyewa 1 mobil selama 1 bulan, lalu kusewakan harian." cling! aku mulai mengerti sekarang jalan pikiran temanku itu. "Alhamdulillah, sewa mobil itu dapat ku lunasi dan sisanya cukup untuk biaya hidup. Dan dari situlah peluang demi peluang muncul silih berganti. Dari tawaran leasing mobil sampai kerjasama usaha."
"Alhamdulillah mobil sing tak sewa mau berhasil ku beli. Rasanya seperti mendapat hadiah mobil atas usahaku selama ini. Sekarang ada 10 mobil yang kusewakan. Modal awal mung tekad untuk berubah." Sejenak kemudian, tiba-tiba muncul sesosok yang lama kukenal " halo, mas..apa kabar. Ingat aku,khan? adik kelasmu dulu".

Hop..stop.. rehat dulu ya..pasti akan kulanjutkan untuk bagian terakhir. Segera! lebih cepat lebih baik
Read More »